Wonorejo, Desa Wisata Kebangsaan


Desa Wonorejo berada di Kecamatan Banyuputih, letaknya paling ujung wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Desa seluas 414.019 ha ini persis berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi. Desa penyangga yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Baluran.

Desa Wonorejo di tanggal 2 Mei 2015 dikukuhkan sebagai Desa Wisata Kebangsaan.

“Di Desa Kebangsaan ini memiliki nilai pluralisme yang sangat kental. Itu tidak hanya simbol-simbolnya saja. Nilai pluralisme tersebut diwujudkan dalam kerukunan bermacam agama yang ada di Desa Wonorejo, mengedepankan kehidupan gotong royong dan kekompakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Yang paling nampak di pemakaman, nilai pluralismenya sangat jelas,” ujar Bupati Dadang Wigiarto waktu peresmian saat itu.

Kearifan lokal dan tradisi budaya selalu dijaga dalam kehidupan sehari-hari warga desa. Pada perayaan keagamaan demikian. Tidak hanya saling berkunjung bertoleransi, terlihat para pemuda setiap agama selalu bergantian  saling menjaga setiap ada kegiatan di tempat ibadahnya.

Peristiwa kelam tahun 1996 lalu seakan sudah dilupakan. Setelah peristiwa itu Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang masih menjabat ketua PBNU dan Prof. Wismoady Wahono, ketua Sinode Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) bersama pemuka agama lain membuat proposal Persaudaraan Sejati.

Persaudaraan sejati adalah pondasi untuk hidup dalam damai. Membangun persaudaraan sejati lahir dari kerinduan untuk berelasi. Persaudaraan sejati tidak eksklusif, tidak terbatas pada orang-orang yang seiman. Tetapi persaudaraan sejati juga melibatkan liyan dengan keragaman yang indah. Dan melalui keragaman itulah persaudaraan sejati membuka ruang untuk ‘saling’ dan ‘toleransi’.

Sebuah karya GKJW Jemaat Wonorejo (BESTIM) melalui generasi mudanya (Komisi Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa), membangun persaudaraan sejati dengan Liyan dan bersama-sama berkarya untuk mewujudkan toleransi pada generasi muda (16/2/2022) adalah contohnya. Sebuah poster besar dipanggung gambar kedua tokoh Persaudaraan Sejati terpasang.

Acara  membangun persaudaraan sejati  sarasehan lintas iman diikuti sekitar 182 peserta. Hadir pemuda pemudi GKJW Wonorejo, KAUM Jemaat Wonorejo,pemuda pemudi Gereja Bethel Tabernakel Wonorejo, Remaja Masjid desa Wonorejo, Ansor dan Ansori Ponpes Miftahul Ulum Wonorejo, Karang Taruna, Kim, Kelompok Pemuda Dusun Randuagung (RABES), OSIS SMA & SMK Wonorejo, IPNU, IPPNU dan FATAYAT.

Turut hadir Kepala Desa (Sumarto Adi), Babinsa (Simson  Gilberto Absalom Sikoway), Babinkamtibmas, Danramil Banyuputih ( Letda.  Inf. Suyitno), Kapolsek Banyuputih (AKP. Heru Purwanto dan Kepala Puskesmas Wonorejo (Iwan).

Pembicara dalam acara itu, Pdt. Ubin Maulana, S.Si (GKJW Wonorejo) dan  Gus Erfan Zainul Fanan.S.fil.I ( Ponpes Miftahul Ulum Wonorejo).

Iringan Hadrah Al-Hidayah menambah menarik dan mempererat pertemuan ini. Bukan saja lagu Padang Bulan, ciptaan Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf yang dilantunkan. Grup hadra ini juga melantunkan Shalawat medley lagu rohani Havenu Shalom Aleichem dan Kidung Jemaat no. 53.

Ternyata benih-benih Persaudaraan Sejati itu telah tumbuh. Semoga berbuah lebih lebat lagi.

 

 

Anggraini Pursitasari

Kontributor Situbondo

Posting Komentar

0 Komentar