Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, diselenggarakan pada Selasa (19/4/2022) di Hotel Sangri-La, Surabaya. Musrenbang ini dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Turut hadir Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, Dirjen Pembangunan Daerah Kemendagri, Deputi Pemantauan Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Bappenas, Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Ketua dan anggota DPD RI, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jatim, Wakil Ketua DPRD Provinsi. Jatim, Asisten dan Kepala OPD Prov. Jatim, Bupati/Walikota, ketua DPRD dan Kepala Bappeda Kabupaten/Kota, Rektor Perguruan Tinggi, Pimpinan Instansi Vertikal, Perbankan, BUMN/BUMD, Tokoh Masyarakat/ Pemuda, Organisasi Keagamaan, LSM dan Media Massa.
Ada tujuh prioritas yang sudah diselaraskan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) nasional 2023. “Ketujuh prioritas pembangunan Jatim pada 2023 ini tidak lepas dari nilai-nilai Nawa Bhakti Satya yang menjadi ruh pembangunan di Jatim,” papar Khofifah.
Ketujuh prioritas pembangunan Jatim pada 2023 adalah, Pemulihan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan nilai tambah sektor sekunder dan pariwisata, penguatan konektivitas antar wilayah dalam upaya pemerataan hasil pembangunan serta peningkatan layanan infrastruktur.
Selain itu juga peningkatan layanan pendidikan, kesehatan, produktifitas dan daya saing ketenagakerjaan serta pengentasan kemiskinan, peningkatan kepedulian sosial dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.
Selanjutnya peningkatan kemandirian pangan dan pengelolaan sumberdaya energi, peningkatan ketahanan bencana dan kualitas lingkungan hidup, dan terakhir adalah peningkatan ketentraman dan ketertiban umum serta peningkatan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat Jawa Timur.
“Seiring dengan melandainya kondisi pandemi Covid-19, perekonomian Jawa Timur mulai membaik dengan nilai Pertumbuhan Ekonomi sebesar 3,57 persen dan berhasil memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap pertumbuhan ekonomi pulau Jawa sebesar 25,01 persen, dan kontribusi terhadap total perekonomian di Indonesia dengan kontribusi sebesar 14,48 persen.Pada 2023, perekonomian Jatim kami target tumbuh sebesar 3,45 sampai 5,15 persen,” jelas Khofifah.
Sejalan dengan semakin terkendalinya Pandemi Covid-19, realisasi investasi Jawa Timur 2021 juga terangkat bahkan menjadi yang tertinggi selama 5 tahun terakhir.
Menteri Keuangan yang diwakili Dirjen Perimbangan Keuangan mewanti-wanti Jatim agar dalam menyusun perencanaan pembangunan tidak hanya sekedar menyelesaikan permasalahan Jatim tapi juga nasional, karena Jatim memiliki kontribusi besar terhadap capaian pembangunan nasional.
Pada kesempatan tersebut Gubernur menyerahkan Penghargaan Pembangunan Daerah tahun 2022 kepada Juara 1 Kabupaten Lamongan, juara 2 Kabupaten Bojonegoro dan Juara 3 Kabupaten Jombang. Sedangkan untuk Kota, Juara 1 Kota Malang, Juara 2 Kota Madiun dan Juara 3 Kota Mojokerto.
Persekutuan Gereja-Geraja di Indonesia Wilayah (PGIW) Jawa Timur yang turut diundang, diwakili oleh Pdt. Nathael Hermawan. Ketua umum PGIW Jatim ini dalam wawancaranya dengan penabur.id mengucap syukur PGIW bisa hadir dalam Musrenbang tersebut.
Melalui pemaparan-pemaparan musrenbang, PGIW mendapat banyak informasi aktual di Jawa Timur. ”Dengan begitu, kami bisa merencanakan ke depan apa yang bisa disinergikan atau sharing program. Sehingga umat Kristen di Jawa Timur dapat lebih berkontribusi dalam pembangunan,” tutup Pdt. Nathael Hermawan.
*) Foto : kominfo.jatimprov
0 Komentar