Aksi kebersamaan hendaknya juga memintal relasi kebangsaan yang lebih kental di tengah krisis kebangsaan yang kita hadapi. Gereja menjadi teladan dalam mengisi ruang-ruang publik dengan kesejukan dan kedamaian.
Secara khusus menjelang tahun politik 2024 yang gaungnya sudah mulai terasa, kiranya kebersamaan dan kesatuan kita tidak tercabik-cabik karena perbedaan pilihan politik apalagi terprovokasi karena berita bohong. Marilah menjadi gereja yang cerdas, kritis, dan menjadi berkat di ruang publik. Kita harus mengutamakan kepentingan bersama dan kesatuan bangsa.
Inilah sebagian pesan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dalam Bulan Oikumene tahun 2022. Tema bulan Oikumene tahun ini adalah Sehati Sepikir untuk Kepentingan Bersama (Filipi 2:2-3)
Dalam refleksi bulan Oikumene ini, kita diingatkan agar erat bergandengan tangan, sehati sepikir untuk kepentingan bersama dan menganggap kepentingan yang lain lebih utama. Di tengah beratnya pergumulan hidup di tahun 2022 ini kita semua diundang untuk tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang tidak egois tetapi perduli kepada orang lain. Gereja-gereja diajak untuk bersatu memikirkan kepentingan bersama; bukan kepentingan dirinya sendiri atau denominasinya saja. Kebersamaan harus diwujudkan dalam aksi dan aksi tersebut harus melampaui batasan sinode atau batasan denominasi, melampaui perbedaan yang ada karena Kasih tidak membeda-bedakan.
Gereja Gereja yang telah mandiri dalam teologi, daya dan dana kiranya dapat menggandeng gereja-gereja yang memerlukan dukungan. Gereja-gereja yang mapan di kota besar perduli dengan gereja-gereja di desa yang membutuhkan topangan. Gereja-gereja yang “nyaman” perduli kepada gereja yang mengalami ketidakadilan dan persekusi. Kiranya gereja kita menjadi gereja yang “perduli” dan menjadi berkat bagi gereja-gereja lainnya.
Akhirnya, Gereja juga diundang untuk semakin sadar bahwa bumi ini bukanlah hanya rumah untuk manusia saja, tetapi rumah bersama-sama dengan ciptaan lainnya. Di tengah krisis ekologi yang terus merebak, Gereja diundang melakukan tanggungjawabnya untuk perduli kepada kepentingan ciptaan yang lain. Mari bersama melakukan aksi-aksi nyata untuk merestorasi bumi kita tercinta ini, agar anak cucu kita kelak tetap bisa merasakan mata air, bukan air mata. Jadilah berkat bagi bumi ini.
Selamat Merayakan Bulan Oikumene
0 Komentar