Paus Fransiskus : Buddha dan Yesus, Berbelas Kasih dan Anti Kekerasan

Paus Fransiskus berbicara persamaan ajaran Yesus dan Buddha ketika menerima delegasi tiga puluh tiga Biksu Buddha terkemuka dari aliran Theravada dan Mahayana, bersama dengan 60 umat Buddha awam dan beberapa perwakilan dari Gereja Katolik Thailand, di Vatican, Jumat (17/6/2022).

Delegasi dari Thailand ini berada di Roma untuk berpartisipasi dalam konferensi berjudul Persahabatan antara Buddhis dan Kristen untuk Budaya Perjumpaan, di Universitas Kota Kepausan.

”Sedihnya di semua sisi, kita mendengar tangisan manusia yang terluka dan bumi yang hancur. Buddha dan Yesus memahami perlunya mengatasi egoisme yang menimbulkan konflik dan kekerasan. Dhammapada meringkas ajaran Buddha sebagai berikut: ‘Untuk menghindari kejahatan, mengembangkan kebaikan, dan membersihkan pikiran seseorang — ini adalah ajaran Sang Buddha.

Yesus memberi tahu murid-muridnya: ‘Aku memberimu perintah baru, agar kamu saling mengasihi. Sama seperti Aku telah mengasihi kamu, kamu juga harus saling mengasihi,” kata Fransiskus seraya mengutip Yohanes 13:34.

Pertemuan Paus Fransiskus dengan delegasi Thailand menandai peringatan 50 tahun pertemuan bersejarah antara Paus Paulus VI dan Yang Terhormat Somdej Phra Wannarat, Patriark Buddha Tertinggi ke-17 Thailand, pada 5 Juni 1972.

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus memuji 50 tahun pertumbuhan yang stabil dalam dialog dan kolaborasi antara umat Buddha dan Katolik Thailand. Paus juga memperbarui kata-kata Paus Paulus VI 50 tahun yang lalu kepada delegasi Thailand, bahwa “kami sangat menghargai harta spiritual, moral, dan sosial budaya yang telah dianugerahkan kepada Anda melalui tradisi berharga Anda.”

Paus Fransiskus juga mengenang kunjungannya ke Thailand pada 20-23 November 2019. Atas sambutan dan keramahan luar biasa ketika bertemu pemimpin umat Buddha Thailand di Kuil Wat Ratchabophit, Bangkok.

Nilai ajaran dari Yesus dan Sang Budha ini harus dipelihara dan dilestarikan. Perlunya ditingkatkan dialog dan kalaborasi yang erat  diantara kita bersama.

“Tugas kita hari ini, adalah melanjutnya. Untuk membimbing pengikut kita masing-masing ke rasa kebenaran yang lebih jelas bahwa kita semua adalah saudara dan saudari. Oleh karena itu, kita harus bekerja sama untuk menumbuhkan kasih sayang dan keramahan bagi semua manusia, terutama yang miskin dan terpinggirkan,” tegas Paus Fransiskus.

 

Sumber : Vatican News

Posting Komentar

0 Komentar