Umumnya, kita meyakini bila Kekaisaran Romawi adalah negara Kristen pertama di dunia. Ternyata tidak. Negara Kristen pertama adalah Armenia. Sebuah negara kecil di perbatasan Eropa dengan Asia.
Armenia terletak di pegunungan Kaukasus dan tidak memiliki wilayah laut. Di sebelah selatan, ia berbatasan dengan Iran, di barat dengan Turki, di utara dengan Georgia dan di timur dengan Ajerbaizan.
Masuknya kekristenan ditandai dengan Raja Tiridates III yang memeluk agama Kristen pada tahun 301 M. Seketika juga agama Kristen menjadi agama resmi negara. Sementara itu Kaisar Konstantin di Roma baru memutuskan menjadi Kristen pada tahun 312 M.
Bangsa Armenia memiliki kepercayaan jika Nabi Nuh adalah nenek moyang mereka. Sebab di Armenia juga terdapat pegunungan Ararat yang menjadi lokasi terakhir bahtera Nuh. Hal ini menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat Armenia.
Sebagai sebuah negara, Armenia selama ribuan tahun pernah menjadi independen. Di abad IV Masehi, wilayahnya bahkan hingga mencapai Laut Tengah dan Danau Laut Kaspia.
Meski begitu, karena letaknya yang strategis, Armenia berulangkali dikuasai bangsa lain. Seperti Turki, Persia dan Rusia. Sejak 1991, Armenia menjadi republik merdeka selepas bebas dari Uni Soviet.
Penting untuk dicatat bahwa walaupun pernah dikuasai bangsa-bangsa non-Kristen tetapi kekristenan di Armenia tidak punah. Malah tetap mengakar kuat. Buktinya, Gereja Orthodox Armenia sudah ada sejak abad keempat dan masih eksis hingga sekarang.
Sebagai akibat dari perang dan konflik perebutan wilayah yang terjadi terus-menerus, sebagian penduduk Negeri Sejuta Biara ini berdiaspora. Mereka menyebar ke seluruh dunia sambil tetap menjaga kebudayaan leluhurnya.
Pada abad ke-18, orang-orang Armenia mulai tiba dan menetap di Nusantara terutama di Batavia. Mereka juga mendirikan gereja dan sekolah. Rata-rata pekerjaannya sebagai pedagang. Kepada orang-orang Armenia ini diberikan status warga negara kelas satu. Sebab mereka beragama Kristen sama seperti orang-orang Belanda dan Eropa lainnya.
0 Komentar