Kartu Natal

Dahulu, ucapan “Selamat Natal” sering disampaikan dalam bentuk sebuah kartu. Kalimat ucapan Natal itu bisa juga dipadukan dengan gambar beraneka rupa.
Tidak hanya berupa gambar bangunan Gereja, krisbom (pohon Natal) atau sosok sinterklas. Tak jarang, pemandangan alam, bunga-bunga yang indah, sampai batik khas Nusantara juga bisa dijumpai.

Seiring perkembangan zaman dan khususnya teknologi, kartu Natal juga mengalami perubahan bentuk. Kartu Natal tradisional itu sekarang kerap dijumpai dalam bentuk versi digital.
Pengirimannya tak lagi konvensional lewat pos atau jasa pengiriman surat yang lain. Namun biisa dikirim lewat email, sms atau media online lainnya.

Kontroversi Kartu Natal Pertama

Tahun 1843, Kartu Natal dicetak pertama kali di London. Gambarnya adalah sebuah keluarga yang sedang menikmati anggur. Lukisan karya John Callcott Horsley ini dicetak 1.000 lembar dan dijual 1 shilling.
Walaupun kartu Natal itu laku keras namun menjadi kontroversi. Bisa dimaklumi, kalau saat itu kaum penentang alkohol yang banyak melakukan protes. Terlebih lagi adalah adanya gambar di kartu Natal tersebut yang juga menampilkan gambar beberapa anak kecil.
Pemegang kartu Natal perdana tersebut akan menjual koleksi bersejarah ini lewat sebuah toko yang berbasis di Boston, Amerika Serikat, “Marvin Getman” seharga US$ 25 ribu atau sekitar Rp 352,7 juta.

Posting Komentar

0 Komentar