Pemerintah Republik Indonesia telah mencanangkan tahun 2022 sebagai tahun toleransi. Toleransi sendiri berasal dari bahasa Latin, “tolerare”. Artinya adalah sabar dan menahan diri.
Bahasa terminologinya adalah sikap saling menghargai, menghormati dalam menyampaikan pandangan, pendapat, kepercayaan sesama manusia yang berbeda dengan dirinya. Sehingga secara umum bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk bersabar dan menahan diri terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengannya.
Banyak yang menilai, toleransi adalah kunci dari perdamaian. Karena dengan adanya toleransi mencegah konflik individu, perpecahan kelompok sampai perang.
Perbedaan itu tercakup dalam banyak hal. Seperti perbedaan pandangan, pendapat dan kepercayaan.
Di Indonesia sering ini masalah ini disebut sebagai konflik SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Namun di antara empat perbedaan itu, yang kerap terjadi adalah yang terkait dengan kepercayaan atau keberagamaan.
Surat Sukarno yang Romantis
Sukarno, proklamator negara kita,jamak diketahui istrinya banyak. Namun, siapa menyangka, salah satu istrinya tadi menganut agama yang berbeda.
Menyimak tulisan tangan presiden pertama Republik Indonesia, ternyata begitu rapi dan bagus pula. Apalagi jika melihat isi tulisannya yang juga romantis.
Isi surat tertanggal 25 Desember 1964 itu maksudnya berisikan ucapan “Selamat Natal” kepada mantan istrinya tersebut, Yurike Sanger. Isinya demikian.
Yury dear,
Bersama ini aku kirim satu tandamata dan uang sedikit untuk natalan.
Selamat Hari Natal, moga2 Tuhan selalu melimpahimu dengan Rachmatnja dan Berkatnja.
Sebenarnya aku sudah kangen sekali, tetapi kepadatan kerdja belum memberi kesempatan mendjumpaimu.
I hope next Monday I can meet you.
Love
(tanda tangan)
25/12 ‘64
0 Komentar