Memenangkan ajang bergengsi tingkat nasional di usia kepala dua itu sudah biasa. Pertanyaannya, apakah mungkin memenangkannya di saat belum lulus SMA?
Jawabannya tentu saja bisa. Stefanny Imelda Cristy, seorang gadis asal Sidoarjo berhasil membuktikannya. Steffany yang masih bersekolah di SMAN 1 Sidoarjo pada bulan lalu berhasil menjuarai even Miss and Mister Grand Tourism Indonesia.
Keberhasilannya ini tidak didapatnya dengan mudah. Sebab ia bersaing dengan peserta yang sudah lulus kuliah, sudah bekerja dan sudah lebih berpengalaman. Ia yang masih berumur 18 tahun, berhasil meraih gelar Miss Glamour Look International Indonesia.
“I am not expect. Sangat bangga. Di samping itu saya sangat bersyukur karena sebuah kesempatan yang luar biasa menurut saya. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan karena ini adalah sesuatu yang diluar nalar saya. Karena saya memang saya akui sangat berat, sangat berat.”
Saat diwawancarai oleh penabur.id, Stefanny yang bergereja di Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Sidoarjo ini mengatakan jika sebelumnya sudah pernah memenangi Pemilihan Putra-Putri Duta Peduli AIDS Sidoarjo pada tahun 2019 dan meraih juara pertama. Tahun 2020 mengikuti Mister and Miss Sidoarjo dan kembali menjadi juara pertama dan menyabet gelar Miss Kebudayaan Sidoarjo.
Selanjutnya, Stefanny mengikuti Pemilihan Putra-Putri Jawa Timur mewakili Sidoarjo dan menyabet gelar Miss Grand Tourism Jawa Timur. Setelah itu berlanjutmewakili Jawa Timur dalam ajang Miss and Mister Grand Tourism Indonesia dan terpilih sebagai juara dan meraih gelar sebagai Miss Glamour Look International Indonesia.
Untuk mencapai sederet prestasi tersebut, ia juga sudah belajar public speaking, modelling dan catwalk sejak lama. Stefanny mengatakan jika semua keberhasilan yang ia dapat tidak secara instan dan ada prosesnya. “
SMP kelas 9 dan SMA kelas 10 sudah mulai belajar modelling dan public speaking dan terutama public speaking saya latih menjadi MC, narasumber. Hingga saat ini saya beberapa kali menjadi pemateri untuk bidang public speaking. Seperti kemarin diminta oleh kemenpora RI. Setelah ini juga ada beberapa even yang mengundang saya sebagai pemateri.”
Hal itu semua membuatnya punya bekal yang kuat dalam menghadapi serangkaian event. Mulai dari tingkat kabupaten hingga beranjak jauh ke tingkat nasional.
Saat ditanya bagaimana caranya menghadapi rasa minder, Stefanny berpendapat jika perasaan insecure itu bisa dihadapi oleh semua orang termasuk dirinya sendiri. Apalagi ketika ia beradu dengan peserta lain yang usianya jauh di atasnya.
“Menurut saya, perbedaan umur tersebut adalah tantangan. Saya harus bisa menghadapi. Membuat saya harus berjuang lebih ekstra lagi dan tentunya saya berserah sama Tuhan. Saya berdoa dan berserah. Saya menyerahkan hasilnya kepada Tuhan dan puji Tuhan, Tuhan memberikan pertolongan dan mengijinkan saya untuk menang.”
Remaja lulusan SMPN 1 Sidoarjo ini juga menyadari semua keberhasilan yang ia peroleh adalah berkat dari Tuhan. Sebagai bentuk hormat dan rasa syukurnya kepada Tuhan Yesus, ia juga masih menyempatkan diri untuk aktif pelayanan di gereja walaupun sibuk dengan berbagai kegiatan dan sering ke luar kota. “Saya aktif pelayanan sebagai pandu puji dan organis.”
Menurutnya, tugas pelayanan tidak boleh dilupakan. “Karena saya memang juga mementingkan pelayanan itu sebagai rasa syukur saya kepada Tuhan. Saya tidak melalaikan tugas sebagai pelayan di gereja. Jadi semuanya bisa diatur, walaupun kadang saya juga harus memberikan waktu yang ekstra. Apalagi dengan jadwal yang sangat padat. Waktu sekolah saya, waktu belajar saya, lebih ekstra daripada yang lain. Seperti ketika mengerjakan tugas, orang lain biasanya tidur jam 10. Saya bisa tidur jam 1 atau jam 2 karena untuk mengerjakan tugas.”
Melihat sederet keberhasilan yang diperoleh oleh Stefanny, tentunya hal ini bisa menjadi teladan bagi para generasi muda. Terkhusus bagi para pemuda gereja untuk berani berkompetisi. Tidak boleh rendah diri.
Terakhir, Stefanny juga berpesan, “Saya Stefanny Imelda Cristy, di sini mengajak teman-teman semua sebagai generasi muda, sebagai pemuda Kristen tentu saja, untuk terus berusaha bekerja keras, berperoses dan berani keluar dari zona nyaman. Karena kita adalah penerus bangsa. Karena kita adalah pemuda-pemudi harapan bangsa yang nantinya akan memimpin bangsa ini. Karena itu kita harus yakin bahwa kita adalah sebuah berlian. We like diamond. We are beautiful, we are so good for our Indonesia. Pesan saya adalah jadilah pemuda pemudi yang berkualitas dan berdaya juang.”
*) Foto: dokumentasi pribadi Stefanny, untuk penabur.id
0 Komentar