Ketidak harmonisan antara menantu dengan ibu mertuanya ternyata bukan sekedar gimmick. Tidak di serial televisi atau sinetron saja, ternyata di kehidupan nyata rumah tangga sudah menjadi cerita umum. Ibu mertua yang jahat atau sebaliknya menantu kurang ajar, kerap terdengar.
Beberapa hasil survei pun menunjukkan tingginya angka ketidakcocokan menantu (terutama wanita) dengan ibu mertuanya. Disisi lain, ibu mertua merasa dikucilkan dari kehidupan anaknya oleh menantunya. Ada beragam hal memang alasan dari kedua belah pihak. Seperti Ibu mertua mencampuri kehidupan rumah tangga anaknya. Merasa khawatir kehidupan anaknya tidak sebaik sebelum menikah.
Dari Vatikan, Rabu (27/4/2022) Paus Fransiskus kembali membahas keutuhan keluarga. Dan Ibu mertua dikatakannya sering menjadi korban “klise”.
“Saya tidak mengatakan kita melihatnya (ibu mertua) sebagai orang jahat, tetapi dia selalu ditampilkan dengan cara yang merendahkan. Tetapi ibu mertua adalah ibu dari suamimu dan ibu dari istrimu,” serunya.
Bahasan Ibu mertua ini, juga pernah disinggung Paus Fransiskus beberapa tahun lalu. Pada tahun 2015 saat berkunjung ke Amerika Serikat, Paus Fransiskus sempat mengundang gelak tawa. Saat itu Paus berkata, “Jika keluarga bertengkar dan terkadang piring bisa terbang dan anak-anak membuat sakit kepala, apalagi ibu mertua.”
Saat ini dilapangan Santo Petrus, Paus Fransiskus berkata,
“Kita berkata kepada diri kita sendiri semakin jauh ibu mertua anda, semakin baik. Itu tidak benar juga. Dia adalah seorang ibu, dia sudah lanjut usia. Salah satu hal terindah bagi seorang perempuan adalah memiliki cucu. Ketika anak-anaknya memiliki anak, itu menghidupkannya kembali.”
Paus Fransiskus juga mendesak menantu perempuan untuk menjaga hubungan mereka dengan ibu mertuanya.
“…mereka melahirkan pasanganmu,” katanya. “Setidaknya buat mereka bahagia.”
Paus juga memberi pesan untuk para ibu mertua.
“Saya memberitahu Anda, berhati-hatilah bagaimana Anda mengekspresikan diri,” nasihat Paus berusia 85 tahun itu.
0 Komentar