Mengenal Trihari (Triduum) Suci Paskah

Tagar (tanda pagar) “Kamis Putih” di media sosial Twitter hari ini (14 April 2022) turut meramaikan linimasa. Ada apa dengan Kamis Putih? Bukankah yang lebih jamak adalah Jumat Agung atau Minggu Paskah?

Ya, dalam tradisi gerejawi, hari-hari ini (Kamis hingga Minggu) merupakan rangkaian hari besar bersejarah. Sebab inilah peristiwa mahaagung karya terbesar bagi umat manusia sedang berlangsung. Dua ribu tahun lalu, “Sang Anak Domba Allah” telah melakukan penggenapan karya penebusan.

 

Trihari Suci

Sesuai namanya, penyebutan Trihari Suci menjelang Paskah adalah waktu selama tiga hari berturut. Dimulai pada hari Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu. Gereja merayakan momentum sakral nan suci berupa ‘misteri’ karya keselamatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus.

Secara berturut, permulaan trihari suci ini ini diberi nama Kamis Putih. Sebuah peristiwa untuk mengenang malam Perjamuan Paskah terakhir (Last Supper) sebelum Ia mengalami sengsara. Dinamai “Putih” karena erat kaitannya dengan liturgi yang berwarna putih.

Gereja-gereja pada waktu ini menggelar yang namanya sakramen Perjamuan Kudus. Ini paling umum diselenggarakan. Namun yang tak biasa adalah mengikuti keteladanan Sang Kristus saat melakukan “pembasuhan kaki” kepad para murid di momentum yang bersamaan ini.

Disusul dengan Jumat Agung sebagai masa-masa ketika Yesus mengalami berbagai penderitaan, dan berpuncak pada kematian-Nya dengan cara disalib. Hukuman yang paling kejam dan tak manusiawi pada masa kerajaan Romawi berjaya.

Kemudian ada Sabtu Sunyi (kadang diistilahkan juga dengan Sabtu Suci), masa ketika Yesus berada dalam kubur, berada di alam maut. Masa penantian bagi para murid akan penggenapan janji yang diucapkan sebelumnya. Bahwa Dia akan bangkit di hari ketiga.

Malam Paskah adalah malam penantian, umat berjaga dalam keheningan. Menanti akan kebangkitan-Nya di peristiwa Paskah (Pascha) yang juga bersejarah dalam perjalan Israel sebagai umat pilihan.

Terakhir adalah Minggu Paskah yang adalah puncak perayaan iman. Sebab Yesus telah benar-benar menggenapi Firman-Nya. Ia bangkit dari kematian fisik. Mengalahkan kuasa maut, menebus dosa manusia dan mengembalikan hubungan dengan Allah yang sebelumnya sudah rusak. Paskah yang menjadi titik balik kekuatan iman, pada janji keselamatan yang kekal.

 

Beda Waktu, Beda Pemahaman

Sebentar, barangkali penjelasan di atas jadi pertanyaan besar. Bukankah Trihari Suci itu Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Sunyi? Mengapa ditambah Minggu Paskah? Jadinya empat, bukan tiga hari.

Bagi denominasi Kristen yang baru-baru saja memasukkan liturgi Pekan Suci ini ke dalam tata ibadah gerejanya, pertanyaan warga awam di atas adalah sebuah kewajaran. Maklum, berbeda dengan “saudara tua” umat Katolik yang memang punya tradisi kuat soal liturgi gerejawi seperti ini.

Tradisi Katolik memiliki tradisi masa Prapaskah yang berakhir pada hari Kamis dalam Pekan Suci (dihitung dari hari Minggu Palma). Namun begitu, ketika sore hari atau petang  tiba (anggaplah matahari sudah terbenam sekitar pkl. 18.00 WIB), itulah tanda awal dimulainya penghitungan “ketiga hari Paskah” nan suci itu.

Trihari Suci [Paskah] itu dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Latin “Triduum” yang berarti tiga hari. Tiga periode 24-jam dari triduum ini dilakukan untuk mengenang penderitaan, kematian, penguburan, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Permulaannya adalah Kamis Putih sore atau petang yang ditandai dengan adanya perjamuan terakhir di waktu malam itu. Puncaknya (berakhirnya) adalah ibadah sore di hari Minggu Paskah. Kurun waktu sepanjang inilah yang disebut dengan “trihari” (tiga hari).

Sebutan “trihari” bukan merujuk pada jumlah harinya, Kamis hingga Minggu. Kalau itu benar jika konteks waktu yang dipakai di Indonesia. Dihitungnya pkl. 00.01 – 23.59.

Namun perhitungan bangsa Ibrani adalah dimulai ketika malam menjelang. Mulai dari Kamis petang ke Jumat petang dihitung satu hari. Demikian seterusnya hingga ke Sabtu petang berarti dua hari. Dan jika dilanjutkan ke Minggu petang ketemulah waktu tiga hari lamanya.

Selamat memasuki Trihari Suci. Tuhan memberkati…

 

*) dirangkum dari beragam sumber (ilustrasi: dreamstime.com)

Posting Komentar

0 Komentar