Pentakosta dan Lingkungan Hidup



Bukan suatu kebetulan Hari Minggu ini (5/6/2022) adalah hari Pentakosta dan hari lingkungan hidup sedunia.

Pentakosta adalah hari kelima puluh setelah kebangkitan Yesus atau Minggu Putih. Bagi umat Kristiani, Pentakosta diperingati sebagai peristiwa dicurahkannya Roh Kudus di Yerusalem.  Sebagai penepatan janji Yesus sebelum naik ke surga. Secara ekumenis Pentakosta disebut sebagai hari lahir Gereja.

Sedangkan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa pada tahun 1972.Sebagai penanda Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia tanggal 5-16 Juni 1972 di Stockholm. Peringatan ini dirasa penting sebagai seruan kesadaran global untuk melakukan tindakan nyata atas perlindungan bumi.  Only One Earth  (Sustainably in Harmony with Nature) Satu Bumi untuk Masa Depan.

Dalam Perjanjian lama hari raya Pentakosta dalam bahasa Ibrani disebut Shavuot / שבועnnות

Sebuah hari raya pemgucapan syukur  bangsa Israel atas hasil panen gandum.

Dalam Imamat 23:16 “lima puluh hari” mulai dihitung dari persembahan berkas jelai pada permulaan hari raya Paskah. Dimana Paskah dalam PL adalah hari raya untuk memperingati kuasa Tuhan atas pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir.

Pada hari ke-50 setelah Paskah dirayakanlah Hari Pentakosta. Karena 50 hari = 7 minggu, hari itu juga disebut khag syavu’ot / Hari Raya Tujuh Minggu (Keluaran 34:22, Ulangan 16:9). Hari Pentakosta tersebut menandakan selesainya menuai jelai yang dihitung mulai dari sejak pertama kalinya menyabit gandum (Ulangan 16:9), dan waktu imam mengunjukkan berkas tuaian itu “pada hari sesudah Sabat itu” (Imamat 23:11). Hari Pentakosta disebut juga khag haqqatsir / Hari Raya Menuai dan “yon habbikkurim” / Hari Buah Bungaran (Keluaran 23:16, Bilangan 28:26). Hari Pentakosta tidak hanya dirayakan pada zaman Pentateukh, bahkan hingga zaman Salomo pun Hari Pentakosta masih dirayakan (2 Tawarikh 8:13) sebagai hari raya kedua dari ketiga pesta tahunan (bandingkan Ulangan 16:16).

 

Merefleksikan Pentakosta saat ini, pengutusan mensyukuri keslamatan anugerah Tuhan. Dengan mengajak menjaga, menata dan mengelolah alam tetap lestari.

Pentakosta menaruh sebuah harapan, bahwa kedatangan Roh Kudus akan membarui kehidupan. Seperti ada tertulis:

Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.

Mzm. 104 : 30.

Posting Komentar

0 Komentar