Ketum PGI: "Perayaan Tahun Baru 1445 Hijriah; Momentum Memperkuat Silaturahim dan Merajut Kerukunan"

 

Ketum PGI, Pdt. Gomar Gultom, M.Th menyampaikan kata sambutan pada perayaan Tahun Baru Hijriah 1445 di Ponpes Al Zaytun (Rabu, 19/7/2023)

 Momen perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun (Rabu, 19/7/2023) turut dihadiri oleh berbagai tokoh lintas agama. Termasuk salah satunya adalah Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (KetumPGI), Pdt. Gomar Gultom, M.Th.

Dalam orasinya, ia berharap agar peringatan ini bisa menjadi momentum bagi kita untuk memperkuat tali silaturahim sebagai sesama anak bangsa. Selain itu, juga semakin memampukan kita merajut kerukunan dan menciptakan kedamaian bagi semua.

“Perayaan semacam ini merupakan awal yang baik bagi kita untuk menyempurnakan hubungan dengan Allah sang maha pengasih, yang mewujud dalam hubungan kita dengan sesama manusia, dan dengan alam semesta,” ujarnya.

Gomar mengajak kita untuk dapat menyatu dalam cinta kasih Allah, hidup bertolong-tolongan atas nama cinta dan kemanusiaan. “Saya mengimani, bahwa cinta dan kemanusiaan adalah panggilan yang tak terelakkan dalam pengutusan Tuhan terhadap kita. Dan saya percaya, cinta dan kemanusiaan sedemikian adalah intisari setiap agama,” tandasnya.

Ketum PGI sejak 2019 ini mengapresiasi sikap dari pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Syekh Panji Gumilang. Sebab,ia memiliki visi yang kuat untuk memberdayakan masyarakat, serta dengan berani dan konsisten mengajarkan semangat cinta-kasih dan kebangsaan.

Sekilas Ponpes Al-Zaytun

Belakangan, nama ponpes yang terletak di Kabupaten Indramayu ini tengah viral. Entah karena tata cara dan pengajarannya yang dianggap “menyimpang”. Juga karena spirit moderasi beragama yang diajarkannya dianggap sudah kebablasan.

Terlepas persoaalan urusan internal tersebut, ponpes ini punya sisi kemandirian yang dapat menjadi pelajaran baik. Lebih dari 7.000 santri dan karyawannya mengelola alam sekitarnya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan pangan.

Sejak berdirinya di tahun 1999, model pengembangkan ekonomi masyarakat sekitar telah menjadi rintisan karya. Apalagi ketika itu ekonomi berjalan sulit sebagai dampak dari krisis moneter.

Kompleks Ponpes Al Zaytun


 
Nasionalisme

Semangat toleransi dan kebangsaan amat terasa dalam lingkungan ponpes yang memiliki luas kurang lebih 1.300 hektar ini. Pekik “Merdeka!” riuh diteriakkan oleh para santri, karyawan, dan panitia kegiatan Peringatan 1 Muharram 1445H di Ponpes Al-Zaytun. Seruan itu dilontarkan sejak memasuki gerbang ponpes.

Selain itu, momen menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilakukan secara utuh 3 stanza dengan fasihnya oleh para santri. Bendera merah-putih juga nampak berkibar di setiap sudut.ponpes.

Pada tahun 2023 ini, perayaan mengangkat tema “Toleransi dan Perdamaian untuk Persatuan, Menuju Kebangkitan Kembali Indonesia Raya.” Dan kegiatan ini sendiri dihadiri banyak tokoh bangsa, serta ribuan tamu yang berdatangan dari dalam dan luar Indramayu.

Mengutip kanal Suara Tapian TV Gomar menyerukan agar Al-Zaytun bisa menjadi berkat bagi sesama, agar terus-menerus menyebarkan kebaikan. Dengan begitu, "Al-Zaytun akan makin bersinar," sebut pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ini.

 
Penabur/end


Sumber: pgi.or.id


Posting Komentar

0 Komentar