Prabowo menyampaikan pidato dalam rangka pembukaan Munas VII Perwamki |
Pada Jumat (7/7), Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto turut menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VII Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (Perwamki). Ia didaulat menjadi keynote speaker bersama dengan narasumber lainnya.
Munas kali ini diawali dengan sesi pembukaan. Sesi pembukaan ini sendiri diselenggarakan di Grha Oikumene, kantor pusat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Jakarta Pusat. Sementara untuk pelaksanaan Munas dilakukan di Puncak pada Sabtu-Minggu (8-9/7).
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan pidato dengan judul "Kebenaran yang Meninggikan Derajat Bangsa Menjadi Terang di Tengah Kegelapan."
Selama lebih kurang 40 menit, di hadapan puluhan jurnalis dan para tamu undangan, Prabowo menyampaikan beberapa pandangannya mengenai media.
Mengawali pemaparannya, dengan memperhatikan keadaan terkini yang terjadi di, berbagai negara di dunia, telah terjadi banyak gejolak. Menurutnya, negara yang masyarakatnya tidak rukun dan penuh konflik, dapat menjadi negara yang "gagal".
Berdasarkan hal itu, ia melihat dan mengakui pentingnya peran media. Ia mengumpamakan media itu seperti sebuah senjata. Senjata atau alat yang berguna untuk demokrasi. "Media itu sesungguhnya alat yang bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan demokrasi."
Sebagai negara demokrasi,
ia setuju Indonesia membutuhkan media. "Media merupakan
prasyarat dari terwujudnya negara demokrasi atau yang sering disebut
sebagai pilar keempat demokrasi."
Meski begitu Prabowo juga menekankan beberapa poin. Bahwa yang diperlukan adalah "media yang baik, dinamis, kuat, cemerlang, demokratis dan yang bertanggungjawab."
Di akhir sesi, Prabowo menekankan beberapa poin tersebut karena sudah melihat dampak buruk dari hoaks-hoaks yang selama ini muncul di sejumlah media. Menurutnya, berita-berita hoaks yang muncul di sejumlah media itu bisa membahayakan keselamatan bangsa dan negara. Apalagi mengingat konteks Indonesia yang merupakan negara multi agama dan multi etnis.
Prabowo dalam kesempatan ini hadir bersama rombongan. Di antaranya ada pengusaha sekaligus adik kandung Prabowo yaitu Hasjim Djojohadikoesoemo. Hadir pula mantan kapolda Jawa Barat dan juga ketua umum PSSI periode 2019-2023, Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule.
Pada kalangan intern kristiani, nampak Dirjen Bimas Kristen Kementrian Agama Republik Indonesia, Dr. Jeane Marie Tulung. Juga Hernandes Hutagalung sebagai perwakilan dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) serta sejumlah pemimpin gereja lainnya.
Selain itu, gelaran empat tahunan ini juga dihadiri perwakilan dari Majelis Pendidikan Kristen (MPK) dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).
Pewarta: Agung Pramudita
0 Komentar